Sang Bayi
Sang bayi telah lahir
tanpa tempat tidur mulus
kecuali palungan kudus
siapa membawa apakah
emas, mur, dan kemenyan
kecuali tiga majus dari timur
bagi kelahiranNya yang teduh
lalu apa kita persembahkan
bagi hari penuh makna ini?
Natal kita sejatinya bagi semua
yang rela terbuka membuka jiwa
segala luka menjadi tanda-tanda
anugerahNya – tak ada kata
mampu merumuskannya
Evaluasi dan Renungan Natal
Lahir di kandang ternak yang dipinjamkan,
Dan dikuburkan di makam orang lain;
Tak ada harganya dibandingkan kepuasan diri kita sendiri
Tidak ada tempat bagi orang seperti Dia
Tetapi istana sama miskinnya dengan kandang
sampai Sang Pangeran lahir ke dalam dunia,
Dan kubur merupakan ejekan untuk harapan
Sebelum Ia mengubah kematian menjadi kelahiran! (Elinor Lennen)
Risau Hati Anak
Papa,
Mengapa memasang pohon terang di rumah kita?
Mengapa kita pakaikan kapas bak salju?
Mengapa Papa berpakaian bak Sinterklas?
Mengapa kita tidak bikin kandang?
Mengapa kita tidak buatkan palungan?
Mengapa kita tidak hadirkan domba?
Kata Papa,
Sang Juru Selamat lahir bukan di pohon terang
Apalagi berhias salju
Pun tanpa kehadiran Sinterklas
Lalu, Natal siapa yang kita rayakan?
No comments:
Post a Comment