Sleman, (tvOne) Sumber air bersih di lereng Gunung Merapi di wilayah Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman saat ini kondisinya masih aman meskipun hampir semua pipa penyaluran air rusak terkena material letusan Gunung Merapi. "Ada dua sumber air besar di lereng Merapi ini yakni "umbul wadon" dan "umbul lanang" yang semuanya berada di hulu Sungai Kuning. Kedua sumber air tersebut saat ini masih aman dan tidak tertimbun material lahar Merapi," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral (SDAEM) Kabupaten Sleman Widi Sutikno, Minggu (12/12). Think about what you've read so far. Does it reinforce what you already know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia? Or was there something completely new? What about the remaining paragraphs?
Menurut dia, erupsi Merapi hanya mengakibatkan pipa-pipa yang mengalirkan air bersih dari mata air "umbul wadon" dan "umbun lanang" rusak. "Dua mata air ini selama ini berfungsi sebagai sebagai sumber air bersih untuk masyarakat Kabuppaten Sleman dan Kota Yogyakarta, selain juga untuk kebutuhan irigasi pertanian di Sleman bagian Utara, untunglah dua mata air ini tidak hilang akibat erupsi Merapi," katanya. Ia mengatakan, bahkan debit air yang dihasilkan "umbul lanang" meningkat menjadi sekitar 400 liter per detik dari sebelumnya erupsi Gunung Merapi yang hanya 15 liter per detik. "Sedangkan mata air `umbul wadon` karena kondisinya agak tertimbun material Merapi, sehingga debit airnya sepertinya berkurang. Sebelum erupsi Merapi, debit air `umbul wadon` bisa mencapai 350 hingga 400 liter per detik," katanya. Widi mengatakan, pihaknya akan segera memperbaiki kondisi "umbul wadon" setelah situasi Merapi memungkinkan. "Saat ini masih sangat berbahaya karena kontur tanah masih labil dan bisa longsor bila diterjang hujan. Sedang material Merapi juga bisa turun tiba-tiba bila hujan deras terjadi di puncak," katanya. Ia mengatakan, "umbul wadon" dan "umbul lanang" ini sangat vital bagi Kabupaten Sleman. "Dua mata air ini menjadi sumber air utama bagi PDAM Argo Jasa yang melayani kebutuhan air untuk kawasan Kaliurang, PDAM Tirta Marta milik Pemkot Yogyakarta dan PDAM Tirta Dharma milik Pemkab Sleman, serta satu jaringan pipa milik masyarakat lereng Merapi," katanya. (Ant)
Menurut dia, erupsi Merapi hanya mengakibatkan pipa-pipa yang mengalirkan air bersih dari mata air "umbul wadon" dan "umbun lanang" rusak. "Dua mata air ini selama ini berfungsi sebagai sebagai sumber air bersih untuk masyarakat Kabuppaten Sleman dan Kota Yogyakarta, selain juga untuk kebutuhan irigasi pertanian di Sleman bagian Utara, untunglah dua mata air ini tidak hilang akibat erupsi Merapi," katanya. Ia mengatakan, bahkan debit air yang dihasilkan "umbul lanang" meningkat menjadi sekitar 400 liter per detik dari sebelumnya erupsi Gunung Merapi yang hanya 15 liter per detik. "Sedangkan mata air `umbul wadon` karena kondisinya agak tertimbun material Merapi, sehingga debit airnya sepertinya berkurang. Sebelum erupsi Merapi, debit air `umbul wadon` bisa mencapai 350 hingga 400 liter per detik," katanya. Widi mengatakan, pihaknya akan segera memperbaiki kondisi "umbul wadon" setelah situasi Merapi memungkinkan. "Saat ini masih sangat berbahaya karena kontur tanah masih labil dan bisa longsor bila diterjang hujan. Sedang material Merapi juga bisa turun tiba-tiba bila hujan deras terjadi di puncak," katanya. Ia mengatakan, "umbul wadon" dan "umbul lanang" ini sangat vital bagi Kabupaten Sleman. "Dua mata air ini menjadi sumber air utama bagi PDAM Argo Jasa yang melayani kebutuhan air untuk kawasan Kaliurang, PDAM Tirta Marta milik Pemkot Yogyakarta dan PDAM Tirta Dharma milik Pemkab Sleman, serta satu jaringan pipa milik masyarakat lereng Merapi," katanya. (Ant)
No comments:
Post a Comment