Jakarta, (tvOne). Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi terpilih, Busyro Muqoddas diharapkan lebih tegas dan kuat dalam pemberantasan korupsi. "Busyro Muqoddas diharapkan bisa jauh lebih tegas dan kuat agar bisa memenuhi harapan publik dalam pemberantasan korupsi," kata Koordinator Divisi Hukum ICW Febri Diansyah di Jakarta, Kamis, (25/11). Dari aspek hasil pemilihan, dia mengatakan, baik Busyro Muqoddas atau pun Bambang Widjojanto sama saja. "Mereka adalah dua calon terbaik dari tujuh calon yang kita investigasi," katanya. So far, we've uncovered some interesting facts about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. You may decide that the following information is even more interesting.
Setelah terpilih, Febri menegaskan hal terdekat yang harus dipenuhi Busyro adalah mengambil alih kasus mafia pajak Gayus H Tambunan. ICW, tetap mempunyai harapan, dan akan membantu institusi KPK secara penuh untuk memberantas korupsi. Sebelumnya, Febri mengatakan bahwa terpilihnya Busyro sebagai pimpinan KPK baru sudah terlihat sejak awal tercium dari preferensi partai atau oligarki partai. "Sudah bisa ditebak dari jauh-jauh hari. `Fit and proper test` juga cenderung terlihat basa-basi atau formalitas belaka," katanya. Dari pemantauan ICW terhadap proses uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan Komisi III terhadap dua calon pimpinan KPK pada Selasa (24/11), dia mengatakan sangat terlihat formalitas proses tersebut dari tidak adanya pertanyaan-pertanyaan yang tajam terkait konsep konkret para calon. Febri juga mengatakan bahwa dari proses uji kepatutan dan kelayakan tersebut lebih terbaca dewan mendiskreditkan KPK. Hal tersebut, menurut dia, lebih dikarenakan banyaknya anggota dewan yang menjadi tersangka di lembaga antikorupsi tersebut. Alasan lain, menurut dia, karena adanya konflik kepentingan anggota Komisi III yang menjadi tersangka korupsi di KPK, tetapi ikut menentukan dan memilih pimpinan KPK. (Ant)
Setelah terpilih, Febri menegaskan hal terdekat yang harus dipenuhi Busyro adalah mengambil alih kasus mafia pajak Gayus H Tambunan. ICW, tetap mempunyai harapan, dan akan membantu institusi KPK secara penuh untuk memberantas korupsi. Sebelumnya, Febri mengatakan bahwa terpilihnya Busyro sebagai pimpinan KPK baru sudah terlihat sejak awal tercium dari preferensi partai atau oligarki partai. "Sudah bisa ditebak dari jauh-jauh hari. `Fit and proper test` juga cenderung terlihat basa-basi atau formalitas belaka," katanya. Dari pemantauan ICW terhadap proses uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan Komisi III terhadap dua calon pimpinan KPK pada Selasa (24/11), dia mengatakan sangat terlihat formalitas proses tersebut dari tidak adanya pertanyaan-pertanyaan yang tajam terkait konsep konkret para calon. Febri juga mengatakan bahwa dari proses uji kepatutan dan kelayakan tersebut lebih terbaca dewan mendiskreditkan KPK. Hal tersebut, menurut dia, lebih dikarenakan banyaknya anggota dewan yang menjadi tersangka di lembaga antikorupsi tersebut. Alasan lain, menurut dia, karena adanya konflik kepentingan anggota Komisi III yang menjadi tersangka korupsi di KPK, tetapi ikut menentukan dan memilih pimpinan KPK. (Ant)
No comments:
Post a Comment