Malang, (tvOne) Sekitar 250 gedung Sekolah Dasar (SD) yang mengalami rusak berat di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, hingga saat ini tidak tersentuh renovasi. Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kabupaten Malang Suwandi, Rabu mengakui, selama tahun 2010 memang sama sekali tidak ada perbaikan fisik (renovasi) bagi gedung SD yang mengalami rusak berat. "Kami upayakan tahun ini bisa direnovasi. Meski tidak seluruhnya, paling tidak sebagian besar sudah tertangani," tegas Suwandi ketika ditanya soal ratusan gedung SD di daerah itu yang kondisinya rusak berat. Menurut dia, belum turunnya petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) penggunaan anggaran dana alokasi khusus (DAK) dari pemerintah pusat menghambat renovasi gedung-gedung SD yang mengalami rusak berat tersebut. Dikatakannya, sampai saat ini juklak dan juknis penggunaan DAK tersebut belum turun, sehingga Diknas setempat belum bisa mencairkan dan menggunakan DAK tersebut terutama DAK 2010. You may not consider everything you just read to be crucial information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.
Selain juklak dan juknis, katanya, acuan aturan yang digunakan sebagai pedoman pada tahun 2010 juga belum jelas, sehingga pihaknya tidak berani mengajukan pencairan DAK. Sebelumnya Suwandi juga mengemukakan, penggunaan DAK di daerah itu akan lebih banyak untuk pembangunan sarana fisik terutama di SD, dengan perbandingan 70 persen untuk pembangunan fisik dan 30 persen untuk peningkatan kualitas pendidikan. Sedangkan di SMP, katanya, justru sebaliknya, 70 persen untuk peningkatan kualitas pendidikan dan 30 persen untuk pembangunan fisik. Total gedung SD yang mengalami rusak berat di Kabupaten Malang sekitar 250 unit dari 1.117 SD negeri yang ada di daerah itu. Sedangkan gedung SMP yang masuk kategori rusak berat masih belum ditemukan. Oleh karena itu, pihaknya masih menurunkan tim untuk memetakan sekaligus mengetahui tingkat kerusakan gedung di masing-masing sekolah agar tahun 2011 bisa langsung ditangani. Total jumlah DAK untuk Diknas Kabupaten Malang sebesar Rp122 miliar. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari DAK 2010 yang belum dicairkan sebesar Rp51 miliar dan tahun 2011 sebesar Rp71 miliar. Sementara data dari Diknas setempat disebutkan, jumlah SD Negeri di Kabupaten Malang mencapai 1.117 unit dan SD swasta 45 unit, SMP sebanyak 66 unit (negeri) dan 198 unit (swasta), SMA sebanyak 13 unit (negeri) dan 57 unit (swasta) serta SMK sebanyak 80 unit (negeri dan swasta). (Ant)
Selain juklak dan juknis, katanya, acuan aturan yang digunakan sebagai pedoman pada tahun 2010 juga belum jelas, sehingga pihaknya tidak berani mengajukan pencairan DAK. Sebelumnya Suwandi juga mengemukakan, penggunaan DAK di daerah itu akan lebih banyak untuk pembangunan sarana fisik terutama di SD, dengan perbandingan 70 persen untuk pembangunan fisik dan 30 persen untuk peningkatan kualitas pendidikan. Sedangkan di SMP, katanya, justru sebaliknya, 70 persen untuk peningkatan kualitas pendidikan dan 30 persen untuk pembangunan fisik. Total gedung SD yang mengalami rusak berat di Kabupaten Malang sekitar 250 unit dari 1.117 SD negeri yang ada di daerah itu. Sedangkan gedung SMP yang masuk kategori rusak berat masih belum ditemukan. Oleh karena itu, pihaknya masih menurunkan tim untuk memetakan sekaligus mengetahui tingkat kerusakan gedung di masing-masing sekolah agar tahun 2011 bisa langsung ditangani. Total jumlah DAK untuk Diknas Kabupaten Malang sebesar Rp122 miliar. Jumlah tersebut merupakan gabungan dari DAK 2010 yang belum dicairkan sebesar Rp51 miliar dan tahun 2011 sebesar Rp71 miliar. Sementara data dari Diknas setempat disebutkan, jumlah SD Negeri di Kabupaten Malang mencapai 1.117 unit dan SD swasta 45 unit, SMP sebanyak 66 unit (negeri) dan 198 unit (swasta), SMA sebanyak 13 unit (negeri) dan 57 unit (swasta) serta SMK sebanyak 80 unit (negeri dan swasta). (Ant)
No comments:
Post a Comment